3.1. Menerapkan Sistem Operasi Jaringan
A. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem operasi merupakan sebuah program yang mengendalikan semua fungsi yang ada
pada komputer. Sistem operasi menjadi basis landasan pengembangan aplikasi untuk user.
Secara umum semua sistem operasi memiliki empat fungsi berikut.
1. Pengendalian Perangkat Keras
Akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung pada komputer disediakan
oleh sistem operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap
driver dibuat untuk mengendalikan satu perangkat keras. Instalasi aplikasi driver ini
dilakukan sendiri sistem operasi pada saat instalasi ataupun waktu perangkat keras
dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara otomatis saat perangkat
dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).
2. Pengelolaan File dan Folder
Hal ini dimungkinkan oleh sistem operasi karena pada saat instalasi sistem operasi
ada proses format untuk harddisk. Melalui proses tersebut ruang harddisk akan ditata
sedemikian rupa sehingga memiliki blok-blok tertentu untuk menyimpan file. Proses ini
mirip seperti penempatan rak-rak pada ruangan kosong untuk diisi buku-buku
nantinya. Sebuah file adalah kumpulan blok yang saling terkait dan memiliki sebuah
nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file ataupun sub-
folder lainnya. Setiap file-file yang terkait dengan program komputer ditempatkan
dalam folder tersendiri untuk memudahkan pencarian file.
3. Manajemen Interaksi
User dapat menggunakan komputer melalui aplikasi yang ada (terinstall) di komputer.
Setiap aplikasi menyediakan interface untuk menerima interaksi yang mungkin dari
user. Terdapat dua jenis interface yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan
user, yakni:
Command Line Interface (CLI). Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan
mengetikkan serangkaian kalimat perintah untuk dikerjakan oleh komputer.
Graphical User Interface (GUI). Disini interaksi user dilakukan melalui sekumpulan
menu dan icon yang dapat dipilih oleh user untuk memberikan berbagai perintah
ke komputer.
4. Manajemen Aplikasi
Setiap aplikasi yang dijalankan oleh sistem operasi dengan mencari lokasi file program
tersebut dan meindahkan isinya ke memori untuk kemudian mengirimkan setiap
perintah pada file tersebut untuk dijalankan oleh komputer. Aplikasi user disini
merupakan aplikasi yang digunakan oleh user untuk menyelesaikan suatu tujuan
tertentu. Fungsi manajemen pada aplikasi user ini dapat meliputi:
Install, proses menempatkan file-file program pada sistem komputer termasuk
konfigurasi program tersebut.
Uninstall, proses untuk menghapus file-file program beserta konfigurasi dari
komputer.
Update/Upgrade, proses untuk memperbarui file-file dari program yang telah
terinstall.
Selain memiliki fungsi-fungi manajemen diatas, sistem operasi modern juga dapat memiliki
kemampuan sebagai berikut:
Multi-user – dua atau lebih user dapat bekerja sama untuk saling berbagi pakai
penggunaan aplikasi dan sumber daya seperti printer pada waktu yang bersamaan.
Multi-tasking – sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi user.
Administrasi Sistem Jaringan (ASJ)
Multi-processing – sistem operasi dapat menggunakan lebih dari satu CPU (Central
Processing Unit).
Multi-threading – setiap program dapat dipecah ke dalam thread-thread untuk
kemudian dapat dijalankan secara terpisah (pararel) oleh sistem operasi. Kemampuan
ini juga termasuk bagian dari multitasking pada aplikasi.
Berdasarkan jumlah bit-nya, sistem operasi dibagi menjadi dua macam, sistem operasi 32-bit
dan sistem operasi 64-bit. Terdapat dua perbedaan antara sistem operasi 32-bit dan 64-bit.
Sistem operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 4 GB, sedangkan
sistem operasi 64-bit mampu menggunakan lebih dari 128 GB RAM.
Manajemen memori dari sistem 64-bit juga lebih baik, sehingga mampu menjalankan
proses pada aplikasi lebih cepat.
Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar,
yakni:
Sistem operasi desktop, yang banyak digunakan di kantor-kantor, Small Office/Home
Office (SOHO), dengan jumlah user yang sedikit.
Sistem operasi jaringan, Network Operating System (NOS), didesain untuk dapat
melayani user dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan dan banyak digunakan
pada perusahaan berskala besar.
Berdasarkan metode pengembangannya, system operasi dibagi atas dua jenis, yaitu :
Sistem Operasi Close Source (Proprietari) Sistem operasi proprietari merupakan
sistem operasi yang dikembangkan secara internal oleh seseorang, perkumpulan
ataupun perusahaan. Sistem operasi yang tergolong proprietari ini adalah Windows
dan Mac Os.
Sistem Operasi Open Source (Terbuka) Sistem Operasi Terbuka merupakan sistem
operasi yang kode programnya dibuka untuk umum sehingga dapat dikembangkan
oleh yang lainnya. Sistem operasi yang termasuk terbuka adalah UNIX, Linux dan
turunannya. Linux sendiri memiliki banyak varian, seperti Debian, Slackware, Redhat
dan SuSE. Varian ini lebih dikenal dengan nama distro.
B. Sistem Operasi Jaringan (Workstation)
Sistem operasi jaringan adalah pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem
komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (Web, FTP, DNS, dan lain-lain) untuk
memudahkan dan memberi kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya
sistem komputer.
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam
jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone. Bedanya, pada
sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer
lainnya.
Komputer Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-
komputer lain di dalam jaringan.
Komputer Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh server.
Sistem operasi jaringan memiliki karakteristik sebagai berikut:
Mendukung penggunaan oleh lebih dari satu user
Menjalankan aplikasi yang mampu digunakan oleh lebih dari satu user
Stabil (robust), dimana kecil kemungkinan untuk terdapat error pada program.
Robustness adalah istilah untuk menunjukkan kemampuan suatu sistem komputer
menangani masalah yang terjadi selama digunakan oleh user.
Memiliki tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari sistem operasi desktop.
Berikut ini adalah beberapa sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini:
Administrasi Sistem Jaringan (ASJ)
UNIX/Linux, ini merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan sebagai
server saat ini, contoh sistem operasi jaringan dengan linux diantaranya adalah Red
Hat, Caldera, SuSE, Debian, Fedora, Ubuntu dan Slackware.
Novell Netware, di tahun 1980-an, ini merupakan sistem operasi pertama yang
memenuhi semua persyaratan untuk membangun sebuah jaringan komputer lokal.
Microsoft Windows, masih dari perusahaan yang sama, Microsoft juga mengeluarkan
Windows Server sebagai sistem operasi jaringannya, mulai dari versi awalnya adalah
Windows Server 2000, hingga yang terakhir Windows Server 2016.
Tugas ASJ-P-01
1. Apa yang dimaksud dengan sistem operasi jaringan?
2. Sebutkan sistem operasi jaringan yang diketahui?
3. Apa perbedaan antara sistem operasi jaringan dengan sistem operasi umumnya?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem operasi terbuka (open
source) dibandingkan tertutup (proprietary)?
5. Jelaskan kemungkinan aplikasi user untuk berjalan langsung tanpa melalui sistem
operasi?
Tugas ASJ-K-Pr-01
Buatlah timeline (lini masa) sejarah perkembangan sistem operasi Linux dari awal hingga
tahun sekarang ini? Gunakan distribusi Linux yang masuk 20 daftar distro populer 6 bulan
terakhir di situs www.distrowatch.com.
0 Comments