Sistem Bilangan ( biner, desimal, hexadesimal, dan oktal)
Sistem Bilangan
Sistem bilangan merupakan salah satu konsep dasar dalam
matematika dan ilmu komputer. Ada berbagai macam sistem bilangan yang sering
digunakan dalam dunia teknologi, termasuk sistem bilangan biner, oktal,
desimal, dan heksadesimal
Mengenal jenis jenis sistem bilangan
Sistem bilangan adalah metode untuk
merepresentasikan nilai numerik menggunakan simbol-simbol tertentu. Dalam
sistem bilangan, setiap simbol mewakili nilai numerik tertentu. Sistem bilangan
sangat penting dalam matematika dan ilmu komputer, karena digunakan untuk
melakukan perhitungan dan pengolahan data.
Sistem bilangan umumnya menggunakan
angka 0 hingga 9 sebagai digitnya. Setiap digit pada sebuah bilangan memiliki
nilai yang berbeda, tergantung pada posisinya dalam bilangan. Posisi digit
dalam sebuah bilangan menunjukkan nilai pangkat dari basis sistem bilangan
tersebut.
Contohnya, dalam sistem bilangan desimal, setiap digit
merepresentasikan nilai dari 0 hingga 9. Posisi digit pada bilangan desimal
menunjukkan nilai pangkat dari basis 10.
Sebagai contoh, bilangan 314 memiliki digit 3 pada posisi
ratusan, digit 1 pada posisi puluhan, dan digit 4 pada posisi satuan. Oleh
karena itu, bilangan 314 dapat ditulis sebagai:
3 x 10^2 + 1 x 10^1 + 4 x 10^0
Sistem bilangan lainnya seperti oktal, heksadesimal, dan
biner memiliki aturan yang sama dengan sistem bilangan desimal, hanya basis
yang digunakan berbeda.
Sistem bilangan oktal menggunakan 8 digit, yaitu 0 hingga
7, dengan basis 8. Posisi digit pada bilangan oktal menunjukkan nilai pangkat
dari basis 8.
Sistem bilangan heksadesimal menggunakan 16 digit, yaitu
angka 0 hingga 9 dan huruf A hingga F sebagai pengganti nilai 10 hingga 15,
dengan basis 16. Posisi digit pada bilangan heksadesimal menunjukkan nilai
pangkat dari basis 16.
Sistem bilangan biner menggunakan
hanya 2 digit, yaitu 0 dan 1, dengan basis 2. Posisi digit pada bilangan biner
menunjukkan nilai pangkat dari basis 2.
Pemahaman yang baik mengenai sistem bilangan sangat
penting untuk pengolahan data dan pemrograman komputer, karena banyak operasi
aritmatika yang dilakukan dengan menggunakan sistem bilangan biner dan
heksadesimal.
Berikut adalah penjelasan dari beberapa jenis sistem
bilangan dan cara melakukan perhitungannya.
1. Sistem Bilangan Biner
Sistem
bilangan biner hanya menggunakan dua digit, yaitu 0 dan 1. Dalam sistem
bilangan biner, setiap digit disebut bit (binary digit).
Bit adalah
satuan terkecil dalam sistem bilangan biner. Digit pertama pada sistem biner
adalah 1, diikuti oleh 2, 4, 8, dan seterusnya.
Setiap digit
pada sistem biner merupakan hasil dari perpangkatan 2. Sebagai contoh, digit
pertama (dari kiri) pada bilangan biner 1010 adalah 1, yang mewakili 8.
Digit kedua
adalah 0, sehingga tidak mewakili satupun. Digit ketiga adalah 1, yang mewakili
2. Dan digit keempat adalah 0, sehingga tidak mewakili satupun.
Dengan
demikian, bilangan biner 1010 sama dengan bilangan desimal 10.
Cara
menghitung
Untuk
mengonversi bilangan desimal ke bilangan biner, langkah-langkahnya sebagai
berikut:
- Bagi bilangan desimal
dengan 2.
- Catat sisa hasil bagi
sebagai digit pertama pada bilangan biner.
- Bagi hasil bagi
tersebut dengan 2, dan catat sisa hasil bagi sebagai digit kedua pada
bilangan biner.
- Ulangi langkah ke-3
sampai hasil bagi menjadi 0.
- Ubah urutan digit dari
hasil sisa tersebut, sehingga didapatkan bilangan biner.
Contoh:
Ubah bilangan
desimal 27 ke dalam bilangan biner.
27 dibagi 2 =
13 sisa 1
13 dibagi 2 =
6 sisa 1
6 dibagi 2 =
3 sisa 0
3 dibagi 2 =
1 sisa 1
1 dibagi 2 =
0 sisa 1
Dari
sisa-sisa hasil bagi tersebut, digit biner yang dihasilkan adalah 11011. Oleh
karena itu, bilangan desimal 27 dapat direpresentasikan dalam bilangan biner
11011.
2. Sistem Bilangan Oktal
Sistem
bilangan oktal menggunakan delapan digit, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Digit pertama pada sistem oktal adalah 1, diikuti oleh 2, 4, 8, dan seterusnya.
Setiap digit
pada sistem oktal merupakan hasil dari perpangkatan 8. Sebagai contoh, bilangan
oktal 54 adalah 5 x 8^1 + 4 x 8^0 = 40 + 4 = 44 dalam bilangan desimal.
Cara
Menghitung
Untuk
mengonversi bilangan desimal ke bilangan oktal, langkah-langkahnya sebagai
berikut:
- Bagi bilangan desimal
dengan 8.
- Catat sisa hasil bagi
sebagai digit pertama pada bilangan oktal.
- Bagi hasil bagi
tersebut dengan 8, dan catat sisa hasil bagi sebagai digit kedua pada bilangan
oktal.
- Ulangi langkah ke-3
sampai hasil bagi menjadi 0.
- Ubah urutan digit dari
hasil sisa tersebut, sehingga didapatkan bilangan oktal.
Contoh:
Ubah bilangan
desimal 234 ke dalam bilangan oktal.
234 dibagi 8
= 29 sisa 2
29 dibagi 8 =
3 sisa 5
3 dibagi 8 =
0 sisa 3
Dari
sisa-sisa hasil bagi tersebut, digit oktal yang dihasilkan adalah 352. Oleh
karena itu, bilangan desimal 234 dapat direpresentasikan dalam bilangan oktal
352.
3. Sistem Bilangan Desimal
Sistem
bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang menggunakan basis 10. Dalam
sistem bilangan desimal, terdapat 10 digit yang digunakan, yaitu 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Sistem
bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti dalam perhitungan matematika, keuangan, dan lain
sebagainya.
Cara
Menghitung
Tidak perlu
ada konversi yang dilakukan jika kita ingin merepresentasikan sebuah bilangan
dalam sistem bilangan desimal, karena sistem bilangan desimal merupakan sistem
bilangan yang paling umum digunakan dan sudah familiar bagi kita.
Namun, jika
ingin mengonversi bilangan dari sistem bilangan lain menjadi sistem bilangan
desimal, langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Tuliskan bilangan
dalam bentuk posisi dengan digit-digitnya ditulis sebagai perkalian dari
pangkat 10, dengan pangkat tertinggi pada digit terdepan.
- Hitung nilai dari
setiap digit yang dituliskan pada langkah ke-1, dengan cara mengalikan
digit tersebut dengan pangkat 10 yang sesuai.
- Jumlahkan hasil perkalian
dari setiap digit pada langkah ke-2, sehingga didapatkan nilai bilangan
dalam sistem bilangan desimal.
Contoh:
Ubah bilangan
biner 11011 ke dalam bilangan desimal.
Tuliskan
bilangan biner 11011 dalam bentuk posisi:
11011 = 1 x
2^4 + 1 x 2^3 + 0 x 2^2 + 1 x 2^1 + 1 x 2^0
Hitung nilai
dari setiap digit:
1 x 2^4 = 16
1 x 2^3 = 8
0 x 2^2 = 0
1 x 2^1 = 2
1 x 2^0 = 1
Jumlahkan
hasil perkalian dari setiap digit:
16 + 8 + 0 +
2 + 1 = 27
Oleh karena
itu, bilangan biner 11011 dapat direpresentasikan dalam bilangan desimal 27.
4. Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem
bilangan heksadesimal merupakan sistem bilangan yang menggunakan basis 16.
Dalam sistem bilangan heksadesimal, terdapat 16 digit yang digunakan, yaitu 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Cara
Menghitung
Untuk
mengonversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal, langkah-langkahnya sama
seperti saat mengonversi bilangan desimal ke bilangan oktal. Namun, dalam
sistem bilangan heksadesimal, setiap digit dapat merepresentasikan nilai hingga
15, sehingga jika terdapat hasil bagi yang lebih dari 9, maka perlu menggunakan
huruf A hingga F untuk merepresentasikan nilai 10 hingga 15.
Contoh:
Ubah bilangan
desimal 423 ke dalam bilangan heksadesimal.
- Bagi bilangan desimal
dengan 16.
- Catat sisa hasil bagi
sebagai digit pertama pada bilangan heksadesimal.
- Jika hasil bagi lebih
besar dari 9, gunakan huruf A hingga F sebagai pengganti nilai 10 hingga
15.
- 4. Ulangi langkah 1-3
pada hasil bagi hingga mendapatkan sisa 0.
Berikut
adalah langkah-langkahnya:
- 423 / 16 = 26 sisa 7
- Digit pertama pada
bilangan heksadesimal adalah 7.
- Ulangi langkah 1-2
pada hasil bagi 26.
- 26 / 16 = 1 sisa 10,
maka digit kedua pada bilangan heksadesimal adalah A.
- Hasil bagi sudah sama
dengan 1, dan sisa adalah 1, sehingga digit terakhir pada bilangan
heksadesimal adalah 1.
Oleh karena
itu, bilangan desimal 423 dapat direpresentasikan dalam bilangan heksadesimal
dengan nilai 1A7.
Untuk
mengonversi bilangan heksadesimal ke bilangan desimal, langkah-langkahnya
sebagai berikut:
- Tuliskan bilangan
heksadesimal dalam bentuk posisi dengan digit-digitnya ditulis sebagai
perkalian dari pangkat 16, dengan pangkat tertinggi pada digit terdepan.
- Hitung nilai dari
setiap digit yang dituliskan pada langkah ke-1, dengan cara mengalikan
digit tersebut dengan pangkat 16 yang sesuai.
- Jumlahkan hasil
perkalian dari setiap digit pada langkah ke-2, sehingga didapatkan nilai
bilangan dalam sistem bilangan desimal.
Contoh:
Ubah bilangan
heksadesimal 2A5 ke dalam bilangan desimal.
Tuliskan
bilangan heksadesimal 2A5 dalam bentuk posisi:
2A5 = 2 x
16^2 + A x 16^1 + 5 x 16^0
Hitung nilai
dari setiap digit:
2 x 16^2 =
512
A x 16^1 = 10
x 16 = 160
5 x 16^0 = 5
Jumlahkan
hasil perkalian dari setiap digit:
512 + 160 + 5
= 677
Oleh karena
itu, bilangan heksadesimal 2A5 dapat direpresentasikan dalam bilangan desimal
677.
Kegunaan Sistem Bilangan
Setiap sistem
bilangan memiliki kegunaan dan aplikasi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah
beberapa penggunaan masing-masing sistem bilangan:
Sistem Bilangan Biner
Sistem
bilangan biner digunakan pada teknologi digital dan komputer. Bilangan biner
digunakan untuk merepresentasikan informasi dalam bentuk sinyal elektronik yang
dapat diproses oleh komputer.
Dalam
bilangan biner, setiap digit merepresentasikan sinyal 0 atau 1, sehingga
bilangan biner digunakan untuk merepresentasikan teks, gambar, suara, dan
informasi digital lainnya.
Sistem Bilangan Oktal
Sistem
bilangan oktal digunakan untuk merepresentasikan informasi dalam bentuk kode
yang digunakan pada sistem operasi Unix dan Linux.
Kode oktal
digunakan untuk merepresentasikan izin akses file dan direktori pada sistem
operasi tersebut.
Sistem Bilangan Desimal
Sistem
bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sistem
bilangan desimal digunakan dalam pengukuran, perhitungan keuangan, dan
matematika. Bilangan desimal juga digunakan dalam komputasi ilmiah dan teknik.
Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem
bilangan heksadesimal digunakan dalam teknologi komputer dan informasi.
Bilangan heksadesimal digunakan dalam representasi alamat memori, alamat I/O,
dan kode warna pada monitor komputer.
Selain itu,
bilangan heksadesimal juga digunakan dalam pengujian perangkat keras dan
perangkat lunak pada komputer.
https://www.trivusi.web.id/2023/04/sistem-bilangan.html#comments
0 Comments