Pengertian Debian DHCP Server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mengalokasikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke jaringan.  Dalam konteks Debian, DHCP server adalah sebuah layanan yang berjalan di sistem operasi Debian untuk menjalankan fungsi tersebut. Ini sangat berguna untuk mengelola jaringan, terutama di lingkungan yang besar, karena menghilangkan kebutuhan untuk mengkonfigurasi setiap perangkat secara manual. Layanan DHCP server di Debian umumnya menggunakan paket isc-dhcp-server.

Langkah-langkah Konfigurasi DHCP Server di Debian

Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk mengkonfigurasi DHCP server di sistem operasi Debian:

1. Instalasi Paket

Pertama, instal paket isc-dhcp-server menggunakan perintah di bawah ini. Pastikan Anda memiliki akses root atau menggunakan sudo.

sudo apt update

sudo apt install isc-dhcp-server

2. Konfigurasi Interface

Anda harus memberitahu DHCP server untuk mendengarkan permintaan DHCP pada antarmuka jaringan tertentu (misalnya enp0s3). Buka file konfigurasi default dengan editor teks.

sudo nano /etc/default/isc-dhcp-server

Cari baris INTERFACESv4="" dan ubah menjadi:  INTERFACESv4="enp0s3"

Ganti enp0s3 dengan nama antarmuka jaringan yang sesuai di server Anda.

3. Konfigurasi Utama

File konfigurasi utama untuk DHCP server terletak di /etc/dhcp/dhcpd.conf. Sebelum mengedit, buat cadangan file asli.

sudo cp /etc/dhcp/dhcpd.conf /etc/dhcp/dhcpd.conf.bak

Selanjutnya, buka file tersebut:

sudo nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

Tambahkan blok konfigurasi untuk subnet jaringan Anda. Contoh konfigurasi dasar:

# DHCP server akan melayani subnet 192.168.1.0/24

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

  range 192.168.1.100 192.168.1.200; # Rentang IP yang akan diberikan

  option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4; # DNS server yang akan diberikan

  option domain-name "jaringanlokal.net"; # Nama domain

  option routers 192.168.1.1; # Alamat IP default gateway

  option broadcast-address 192.168.1.255; # Alamat broadcast

  default-lease-time 600; # Waktu sewa default (dalam detik)

  max-lease-time 7200; # Waktu sewa maksimum (dalam detik)

}

Pastikan Anda menyesuaikan nilai-nilai tersebut dengan topologi jaringan Anda.

4. Restart Layanan

Setelah konfigurasi selesai, simpan file dan mulai ulang (atau mulai) layanan DHCP server untuk menerapkan perubahan.

sudo systemctl restart isc-dhcp-server

Untuk memastikan layanan berjalan tanpa kesalahan, Anda bisa memeriksa statusnya:

sudo systemctl status isc-dhcp-server

Opsi Konfigurasi Lanjutan

Selain konfigurasi dasar, ada beberapa opsi lain yang sering digunakan:

  • Reservasi IP (Static Leases): Ini digunakan untuk memberikan alamat IP yang sama secara permanen kepada perangkat tertentu, berdasarkan alamat MAC-nya. Ini berguna untuk server atau perangkat jaringan penting.
  • host nama-perangkat {hardware ethernet aa:bb:cc:dd:ee:ff; # Ganti dengan MAC address beres-beres 192.168.1.50; # Alamat IP yang akan diberikan}
  • Mendefinisikan Subnet Berbeda: Anda bisa mengkonfigurasi DHCP server untuk melayani beberapa subnet di antarmuka yang berbeda.

Catatan Penting

  • Pastikan tidak ada DHCP server lain yang aktif di jaringan yang sama untuk menghindari.
  • Alamat IP statis (IP server DHCP, router, dsb.) harus berada di luar rentang IP yang diberikan oleh DHCP server.
  • Anda dapat melihat riwayat sewa IP pada file dhcpd.leases yang biasanya terletak di /var/lib/dhcp/dhcpd.leases.